Tanaman Kecipir termasuk famili Fabaceae. Kecipir mudah ditemukan di negara tropis. Di Indonesia, kecipir dikenal dengan sebutan, kacang embing atau kacang belimbing (Sumatra), jaat (Sunda), botor (Jawa & Ambon), calongcan atau kalongkang (Bali), cubilet (Banda) atau biraro (Ternate). Dalam bahasa Inggris disebut winged bean.
Semua bagian kcipir dapat dimanfaatkan, seperti daun, bunga, polong muda, dan umbinya. Seperti bunga gambas dan bunga turi, bunga kecipir juga enak dimakan mentah sebagai salad atau lalap, direbus maupun di goreng. Rasanya enak seperti jamur. Protein bunga kecipir (5,6 g) lebih besar dari jantung pisang (1,6 g) dan bunga gambas (1,3 g) per 100 gramnya.
Untuk daun Kecipir konon dapat digunakan sebagai obat sakit mata, sakit telinga dan bisul. Sedangkan Umbi kecipir rasanya agak manis, daging berwarna putih gading, berserat kokoh seperti apel tetapi berbau kurang sedap. Protein umbinya (10,9 g) lima kali lebih tinggi dari kentang dan gadung (2) serta ubi jalar (1,8), sepuluh kali protein ganyong (1).
Bagian tanaman yang paling banyak digunakan sebagai bahan sayuran adalah polong muda. Pemanenan dilakukan setelah tanaman berumur 80-120 hari, yaitu saat polong berumur kira2 21 hari terhitung sejak bunga mekar.
Polong muda dapat dimakan mentah (sbg lalap), direbus, atau dicampur sayuran lain sebagai sayur asam, sayur lodeh, urap, karedok, pecel, gado2. Juga dapat di tumis atau di oseng.
Biji kecipir tua komposisi gizinya paling baik, meski lebih banyak digunakan sebagai benih ketimbang bahan pangan. Protein dan karbohidrat biji kecipir bahkan mengungguli kacang tanah dan hampir setara kacang kedelai.
Biji kecipir mengandung protein sangat baik. Asam aminonya hampir sama dengan kedelai, sumber protein nabati paling baik. Namun, pada biji kecipir juga kekurangan asam amino seperti sistein, methionin, triptofan sehingga pemanfaatan protein oleh tubuh kurang efisien. Biji kecipir kaya kan asam amino lisin mencapai 413-600 mg per 100 g N, sedangkan kedelai hanya 399 mg per 100 g N. Asam amino lisin berperan penting dalam proses pertumbuhan. Kandungan lisin pada biji kecipir capat dipakai untuk menutupi kekurangan lisin pada bahan pangan pokok seperti beras, jagung, dan umbi2an.

Tidak ada komentar:
Posting Komentar